Tuesday, 19 May 2015

Dosen di Kelasku

Ujian Akhir Semester dua telah hampir berakhir. Tersisa dua hari dengan tiga mata kuliah sebelum libur panjang dimulai. Mahasiswa sejurusanku masih dalam suasana minggu tenang. Ada waktu kosong lima hari sebelum ujian itu tiba.

Sejauh ini perkuliahanku Alhamdulillah baik-baik saja, tak ada halangan yang berarti. Masa TPB memang masih berorientasi terhadap pelajaran-pelajaran yang telah aku dapatkan di SMA kemarin, seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. Kali ini aku ingin berbagi tentang beberapa dosen yang mengajar di kelasku. Bisa dikatakan beliau punya kesannya tersendiri saat mengajar di kelasku, Teknik Telekomunikasi 38 05. Mereka punya keunikan tersendiri.

Let’s begin.

1. Kimia

Foto bersama Pak Yessi Permana di kelas terakhir #commonsence
 Dosen yang satu ini adalah salah satu favoritku.Aku sudah pernah menuliskan tentangnya di kiriman sebelumya (Dosen Chemistry). Mahasiswa biasa memanggilnya Pak Yessi. Beliau hanya mengajar di kelasku saat semester satu kemarin. Dan di semester dua ini beliau mengajar lagi di jurusan teknik Elketro. Jujur, pelajaran Kimia yang tergolong kurang aku pahami sejak SMA entah mengapa jadi terasa menyenangkan. Alhamdulillah aku dapat indek nilai “A”.

Banyak motivasi yang dituangkan oleh  dosen alumni University of Tokyo ini. kelas pun jadi tidak tegang, diselingi tawa, have fun dan terasa menyenangkan. Tak hanya materi tentang kimia, materi tentang dunia luar banyak saya dapatkan. Tentang bagaimana perjuangan beliau hingga bisa melanglang buana ke luar negeri, bagaimana dunia mahasiswa dan dunia kerja sebenarnya, bagaimana keadaan negara tercinta saat ini, dan masih banyak lagi.

2. Fisika 1

Namanya Ibu Alya. Dosen fisika satu yang berasal dari Makassar. Dosen yang cantik ini (kata temanku kebanyakan) tentu saja cerdas seperti dosen-dosen S3 pada umumnya. Cara mengajarnya yang terstruktur namun mungkin pribadinya kurang tegas. Tak jarang banyak mahasiswa yang ribut, buat forum sendiri terutama yang duduk di belakang. Toh suasana kelas jadi tidak kondusif, akhirnya beberapa kali beliau jadi gusar dan memberikan quis secara mendadak. Aku ingat itu terjadi kalau tak salah sebanyak dua kali.

Aku juga pernah ingat sekali waktu. Hari itu Selasa sekitar pukul Sembilan pagi. Aku dikeluarkan dari kelasnya.haha. tanpa sadar aku asyik bercerita dengan dua orang temanku yang juga dari Makassar saat beliau sedang menerangkan. Ada rasa malu yang dalam saat di usir keluar kelas. Namun untungnya dimaafkan. Aku anggap itu suatu pembelajaran.

3.   Pengenalan Teknik Telekomunikasi

Bersama dosen PTT yang baik
Mata kuliah PTT adalah mata kuliah yang sedikit berorientasi pada jurusanku, Teknik Telekomunikasi. Kami diajarkan banyak hal tentang dunia pertelekomunikasian. Apa saja yang ada di Telekomunikasi. Aku sendiri merasa sedikit bingung saat awal-awal kuliah. Banyak istilah-istilah aneh yang baru kutemukan di sini. Namun perlahan semua mulai terasa baik.

Ibu Ridha adalah nama dosen di kelasku. Dosen asal kota Medan ini masih tergolong muda. Dia juga sangat baik, kerap kali memotivasi kami para mahasiswa baru, memberikan tips-tips agar bisa berhasil di tahun pertama yang notabene banyak kakak tingkat  mengulang di mata kuliah PTT ini. Perlahan, aku yang tidak ada basic dari SMA tentang Telekomunikasi mulai tertarik di bidangku ini.

4.  Fisika 2

Ahmad Amiruddin. Atau teman kelasku menyapa beliau Pak Amir. Dosen ini juga punya beberapa kemiripan dengan Pak Yessi. Di kala mengajar, tak hanya materi tentang mata kuliah saja yang diberikan tpai juga pengetahuan tentang dunia luar yang begitu menantang dan masih banyak lagi.  Dunia fisika memang luar biasa. Suasana kelas beliau jadi terasa tidak canggung, sering kali beliau juga memecah tawa kami dengan candaaannya.

Namun saat beliau emosi di situ kadang saya sedikit takut. Takut kelas kami di blacklist olehnya. Aku ingat saat itu roman mukanya jadi tak bersemangat saat salah seorang temanku kedapatan titip presensi. Fuufh.

Ah sayang sekali dua pertemuan terakhir di semester dua, bilau tak sempat hadir mengisi kelasnya. Padahal kami baru saja ingin mengambil foto bersama seperti Pak Yessi yang lalu.

5. Algoritma dan Pemrograman

Bersama dosen ALPRO #Semangat

 Algoritma dan pemrograman atau biasa disingkat ALPRO. Mata kuliah ini berhubungan dengan coding-codingan memakai bahasa pemrograman, khusus jurusanku yaitu bahasa PASCAL. Mata kuliah ini tiga SKS berikut praktikum Dasar Komputernya satu SKS.Mata kuliah ini cukup menantang buatku. Daya nalar dan berpikir efektif lebih dilatih dan diasah di sini.

Dosen yang mengajar di kelasku yaitu Ibu Andini. Dosen yang masih tergolong muda ini cukup menyenagkan jika memberi materi. Namun terkadang ada beberapa mahasiswa yang ribut di belakang, tertidur dan bercerita dengan kawan di sampingnya. Ibu Dini selalu berusaha tegas tapi hanya berlaku beberpa menit saja, tak berapa lama kemudian kelas gaduh lagi.Beliau juga sangat terbuka dalam mengajar. Anak-anak TT3805 terlihat cepat akrab dengan dosen wanita yang satu ini.

6.   Pengetahuan lingkungan

Hari terakhir kuliah PENGLING memang berkesan



Menurutku, mata kuliah ini penya kaitan erat dengan pelajaran geografi saat SMA. Banyak materi tentang alam, ekosistem, dan lingkungan yang kami dapatkan di sini.

Dosen yang mengajar yaitu Pak taufik. Nama lengkapnya Ir. H. Taufiq Kamil mirip dengan nama Wali Kota Bandung yang inovatif dab hangat dibicarakan, ya, Pak Ridwan Kamil. Awal kuliah Pak Taufiq banyak mengutarakan aturan-aturan perkuliahan yang aneh dan menyebalkan. Aku pun langsung menilainya tak menyenangakan. Namun seiring waktu yang berlalu, aku sadar dosen ini sangat baik, lucu dan penuh perhatian.

Kelas beliau penuh canda dan tawa, banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan terutama tentang linkungan. Teringat ketika beberapa teman ngantuk dan ditegur, tawa mengiringi terguran beliau. Atau juga mahasiswa yang datang terlambat harus ikut di kelas selanjtunya. Salah satu hal yang menyenangkan dari kuliah ini ialah tugas besar untuk membuat video observasi ke lingkungan alam baik alami, buatan, atapun teknologi,  kemudian di presentasikan di depan kelas. Saya senang sebab sekalian bisa jalan-jalan, tambah wawasan, pengalaman dan soft skill tentunya.

7.  Kalkulus 1 dan Kalkulus 2

Keusilan teman kelasku di sebuah kalkulator :D
Nah yang terakhir ialah mata kuliah yang katanya sangat menakutkan bagi mahasiswa di sini kebanyakan. Mata kuliah yang empat SKS ini sangat krusial kata kakak tingkat. Kalau sekolah dulu mungkin lebih akrab disebut MATEMATIKA.

Kalkulus 1, kelasku di ajar oleh Pak Sumanang. Dosen ini punya aturan khasnya tersendiri. Mahasiswa tidak diperbolehkan masuk lewat semenit pun dari jadwal yang ada. Bahkan untuk kelas yang dapat pukul setengah tujuh pagi tidak ada toleransi, datang lewat dari pukul 06.30 am maka siap-siap dapat 5 jari dan senyum sinis dari Pak Sumanang, kemudian silahkan putar haluan meninggalkan kelas. Bahkan teman-teman dari kelas lain menyebutnya Tapak Budha,hehe. Untungnya aku sendiri belum pernah terkena Tapak Budha itu. Meski begitu aku yakin aturan itu pasti punya esensi tersendiri, mungkin saja agar kita dapat melaksanakan suatu urusan dengan tepat waktu, dan dapat memanajemen waktu lebih baik lagi.

Kemudian kalkulus 2 saat semester dua, kali ini yang mengajar bukan lagi pak sumanang melainkan Ibu Khusnul. Dosen ini cukup baik, berbanding terbalik dengan Pak Sumanang dalam hal keterlambatan. Sering kali banyak temanku termasuk aku sendiri datang setelah kelas telah dimulai dan 30 menit berlalu, terkadang aku merasa malu. Hehe. Teman sekamarku pernah bercerita bahwa temannya yang datang saat kelas akan diakhiri lima belas menit lagi dan mahasiswa lain sontak meneriakinya. Ibu Khusnul hanya berkata “ Ngga apa-apa, tolong di hargai temannya. Mending datang telambat daripada tidak datang sama sekali”

Satu hal yang menurutku kurang menyenangkan ialah saat ada soal yang diminta untuk dikerjakan, Ibu Khusnul hanya meminta siapa yang mau saja untuk maju ke papan tulis menyelesaikannya. Kan tak semua akan maju, hanya dia dan dia saja yang paham, dan orangnya pasti akan sama. Sangat berbeda dengan Pak Sumanang yang menunjuk langsung dan takkan bisa tertebak siapa orang yang ditunjuk. Otomatis semua mahasiswa akan kena giliran, yang tak paham akan diajari di depan, tak menutup kemungkinan dia akan belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai agar jika ditunjuk tinggal diselesaikan dengan santai.

Dan yang aku sayangkan ialah kelasku tak sempat mengambil foto bersama dosen kalkulus 1 ataupun kalkulus 2 ini. Entah mengapa saat pertemuan kelas beliau yang terakhir selalu saja ada halangan yang tak diiginkan. Hari terakhir dikelas kami, Pak Sumanang tak dapat hadir sebab saudaranya meninggal dunia. Kemudian Ibu Khusnul juga, dua kelas terakhir berhalangan hadir sebab mertua beliau meninggal dunia. Aku turut berduka cita hari itu.

Mungkin hanya sebagian saja dosen yang dapat aku ceritakan kali ini. Satu hal yang pasti dan aku yakini, meskipun cara mengajar dosen berbeda-beda degan gaya dan ciri khasnya tersendiri, dimana terkadang asyik ataupun membosankan, tapi tujuan mereka pasti sama. Bagaiamana memebentuk pribadi mahasiswa yang berkarakter dan punya kualitas yang baik. Bagaimana melahirkan generasi muda yang berguna dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Terima kasih atas bimbingan dan motivasinya Pak, Bu! Salam dari mahasiswa.

Asrama, 16 Mei 2015


No comments:

Post a Comment