Ujian Akhir Semester dua telah
hampir berakhir. Tersisa dua hari dengan tiga mata kuliah sebelum libur panjang
dimulai. Mahasiswa sejurusanku masih dalam suasana minggu tenang. Ada waktu kosong
lima hari sebelum ujian itu tiba.
Sejauh ini perkuliahanku
Alhamdulillah baik-baik saja, tak ada halangan yang berarti. Masa TPB memang
masih berorientasi terhadap pelajaran-pelajaran yang telah aku dapatkan di SMA
kemarin, seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. Kali ini aku ingin
berbagi tentang beberapa dosen yang mengajar di kelasku. Bisa dikatakan beliau
punya kesannya tersendiri saat mengajar di kelasku, Teknik Telekomunikasi 38
05. Mereka punya keunikan tersendiri.
Let’s begin.
1. Kimia
![]() |
| Foto bersama Pak Yessi Permana di kelas terakhir #commonsence |
Dosen yang satu
ini adalah salah satu favoritku.Aku sudah pernah menuliskan tentangnya di
kiriman sebelumya (Dosen Chemistry). Mahasiswa biasa memanggilnya Pak Yessi.
Beliau hanya mengajar di kelasku saat semester satu kemarin. Dan di semester
dua ini beliau mengajar lagi di jurusan teknik Elketro. Jujur, pelajaran Kimia
yang tergolong kurang aku pahami sejak SMA entah mengapa jadi terasa
menyenangkan. Alhamdulillah aku dapat indek nilai “A”.
Banyak motivasi
yang dituangkan oleh dosen alumni
University of Tokyo ini. kelas pun jadi tidak tegang, diselingi tawa, have fun
dan terasa menyenangkan. Tak hanya materi tentang kimia, materi tentang dunia
luar banyak saya dapatkan. Tentang bagaimana perjuangan beliau hingga bisa
melanglang buana ke luar negeri, bagaimana dunia mahasiswa dan dunia kerja
sebenarnya, bagaimana keadaan negara tercinta saat ini, dan masih banyak lagi.
2. Fisika
1
Namanya Ibu
Alya. Dosen fisika satu yang berasal dari Makassar. Dosen yang cantik ini (kata
temanku kebanyakan) tentu saja cerdas seperti dosen-dosen S3 pada umumnya. Cara
mengajarnya yang terstruktur namun mungkin pribadinya kurang tegas. Tak jarang
banyak mahasiswa yang ribut, buat forum sendiri terutama yang duduk di
belakang. Toh suasana kelas jadi tidak kondusif, akhirnya beberapa kali beliau
jadi gusar dan memberikan quis secara mendadak. Aku ingat itu terjadi kalau tak
salah sebanyak dua kali.
Aku juga pernah
ingat sekali waktu. Hari itu Selasa sekitar pukul Sembilan pagi. Aku
dikeluarkan dari kelasnya.haha. tanpa sadar aku asyik bercerita dengan dua
orang temanku yang juga dari Makassar saat beliau sedang menerangkan. Ada rasa
malu yang dalam saat di usir keluar kelas. Namun untungnya dimaafkan. Aku
anggap itu suatu pembelajaran.
3. Pengenalan
Teknik Telekomunikasi
![]() |
| Bersama dosen PTT yang baik |
Mata kuliah PTT
adalah mata kuliah yang sedikit berorientasi pada jurusanku, Teknik
Telekomunikasi. Kami diajarkan banyak hal tentang dunia pertelekomunikasian.
Apa saja yang ada di Telekomunikasi. Aku sendiri merasa sedikit bingung saat
awal-awal kuliah. Banyak istilah-istilah aneh yang baru kutemukan di sini.
Namun perlahan semua mulai terasa baik.
Ibu Ridha adalah
nama dosen di kelasku. Dosen asal kota Medan ini masih tergolong muda. Dia juga
sangat baik, kerap kali memotivasi kami para mahasiswa baru, memberikan
tips-tips agar bisa berhasil di tahun pertama yang notabene banyak kakak
tingkat mengulang di mata kuliah PTT
ini. Perlahan, aku yang tidak ada basic dari SMA tentang Telekomunikasi mulai
tertarik di bidangku ini.
4. Fisika
2
Ahmad Amiruddin.
Atau teman kelasku menyapa beliau Pak Amir. Dosen ini juga punya beberapa
kemiripan dengan Pak Yessi. Di kala mengajar, tak hanya materi tentang mata
kuliah saja yang diberikan tpai juga pengetahuan tentang dunia luar yang begitu
menantang dan masih banyak lagi. Dunia
fisika memang luar biasa. Suasana kelas beliau jadi terasa tidak canggung,
sering kali beliau juga memecah tawa kami dengan candaaannya.
Namun saat
beliau emosi di situ kadang saya sedikit takut. Takut kelas kami di blacklist
olehnya. Aku ingat saat itu roman mukanya jadi tak bersemangat saat salah
seorang temanku kedapatan titip presensi. Fuufh.
Ah sayang sekali
dua pertemuan terakhir di semester dua, bilau tak sempat hadir mengisi
kelasnya. Padahal kami baru saja ingin mengambil foto bersama seperti Pak Yessi
yang lalu.
5. Algoritma
dan Pemrograman
![]() |
| Bersama dosen ALPRO #Semangat |
Algoritma dan
pemrograman atau biasa disingkat ALPRO. Mata kuliah ini berhubungan dengan
coding-codingan memakai bahasa pemrograman, khusus jurusanku yaitu bahasa
PASCAL. Mata kuliah ini tiga SKS berikut praktikum Dasar Komputernya satu
SKS.Mata kuliah ini cukup menantang buatku. Daya nalar dan berpikir efektif
lebih dilatih dan diasah di sini.
Dosen yang
mengajar di kelasku yaitu Ibu Andini. Dosen yang masih tergolong muda ini cukup
menyenagkan jika memberi materi. Namun terkadang ada beberapa mahasiswa yang ribut
di belakang, tertidur dan bercerita dengan kawan di sampingnya. Ibu Dini selalu
berusaha tegas tapi hanya berlaku beberpa menit saja, tak berapa lama kemudian
kelas gaduh lagi.Beliau juga sangat terbuka dalam mengajar. Anak-anak TT3805
terlihat cepat akrab dengan dosen wanita yang satu ini.
6. Pengetahuan
lingkungan
![]() |
| Hari terakhir kuliah PENGLING memang berkesan |
Menurutku, mata kuliah ini penya kaitan erat dengan pelajaran geografi saat SMA. Banyak materi tentang alam, ekosistem, dan lingkungan yang kami dapatkan di sini.
Dosen yang
mengajar yaitu Pak taufik. Nama lengkapnya Ir. H. Taufiq Kamil mirip dengan
nama Wali Kota Bandung yang inovatif dab hangat dibicarakan, ya, Pak Ridwan
Kamil. Awal kuliah Pak Taufiq banyak mengutarakan aturan-aturan perkuliahan
yang aneh dan menyebalkan. Aku pun langsung menilainya tak menyenangakan. Namun
seiring waktu yang berlalu, aku sadar dosen ini sangat baik, lucu dan penuh
perhatian.
Kelas beliau
penuh canda dan tawa, banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan terutama
tentang linkungan. Teringat ketika beberapa teman ngantuk dan ditegur, tawa
mengiringi terguran beliau. Atau juga mahasiswa yang datang terlambat harus
ikut di kelas selanjtunya. Salah satu hal yang menyenangkan dari kuliah ini
ialah tugas besar untuk membuat video observasi ke lingkungan alam baik alami,
buatan, atapun teknologi, kemudian di
presentasikan di depan kelas. Saya senang sebab sekalian bisa jalan-jalan,
tambah wawasan, pengalaman dan soft skill tentunya.
![]() |
| Keusilan teman kelasku di sebuah kalkulator :D |
Nah yang
terakhir ialah mata kuliah yang katanya sangat menakutkan bagi mahasiswa di
sini kebanyakan. Mata kuliah yang empat SKS ini sangat krusial kata kakak
tingkat. Kalau sekolah dulu mungkin lebih akrab disebut MATEMATIKA.
Kalkulus 1, kelasku
di ajar oleh Pak Sumanang. Dosen ini punya aturan khasnya tersendiri. Mahasiswa
tidak diperbolehkan masuk lewat semenit pun dari jadwal yang ada. Bahkan untuk
kelas yang dapat pukul setengah tujuh pagi tidak ada toleransi, datang lewat
dari pukul 06.30 am maka siap-siap dapat 5 jari dan senyum sinis dari Pak
Sumanang, kemudian silahkan putar haluan meninggalkan kelas. Bahkan teman-teman
dari kelas lain menyebutnya Tapak Budha,hehe. Untungnya aku sendiri belum
pernah terkena Tapak Budha itu. Meski begitu aku yakin aturan itu pasti punya
esensi tersendiri, mungkin saja agar kita dapat melaksanakan suatu urusan
dengan tepat waktu, dan dapat memanajemen waktu lebih baik lagi.
Kemudian
kalkulus 2 saat semester dua, kali ini yang mengajar bukan lagi pak sumanang
melainkan Ibu Khusnul. Dosen ini cukup baik, berbanding terbalik dengan Pak
Sumanang dalam hal keterlambatan. Sering kali banyak temanku termasuk aku sendiri
datang setelah kelas telah dimulai dan 30 menit berlalu, terkadang aku merasa
malu. Hehe. Teman sekamarku pernah bercerita bahwa temannya yang datang saat
kelas akan diakhiri lima belas menit lagi dan mahasiswa lain sontak
meneriakinya. Ibu Khusnul hanya berkata “ Ngga apa-apa, tolong di hargai
temannya. Mending datang telambat daripada tidak datang sama sekali”
Satu hal yang
menurutku kurang menyenangkan ialah saat ada soal yang diminta untuk
dikerjakan, Ibu Khusnul hanya meminta siapa yang mau saja untuk maju ke papan
tulis menyelesaikannya. Kan tak semua akan maju, hanya dia dan dia saja yang
paham, dan orangnya pasti akan sama. Sangat berbeda dengan Pak Sumanang yang
menunjuk langsung dan takkan bisa tertebak siapa orang yang ditunjuk. Otomatis
semua mahasiswa akan kena giliran, yang tak paham akan diajari di depan, tak
menutup kemungkinan dia akan belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai agar jika
ditunjuk tinggal diselesaikan dengan santai.
Dan yang aku
sayangkan ialah kelasku tak sempat mengambil foto bersama dosen kalkulus 1
ataupun kalkulus 2 ini. Entah mengapa saat pertemuan kelas beliau yang terakhir
selalu saja ada halangan yang tak diiginkan. Hari terakhir dikelas kami, Pak
Sumanang tak dapat hadir sebab saudaranya meninggal dunia. Kemudian Ibu Khusnul
juga, dua kelas terakhir berhalangan hadir sebab mertua beliau meninggal dunia. Aku turut berduka
cita hari itu.
Mungkin hanya
sebagian saja dosen yang dapat aku ceritakan kali ini. Satu hal yang pasti dan
aku yakini, meskipun cara mengajar dosen berbeda-beda degan gaya dan ciri
khasnya tersendiri, dimana terkadang asyik ataupun membosankan, tapi tujuan
mereka pasti sama. Bagaiamana memebentuk pribadi mahasiswa yang berkarakter dan
punya kualitas yang baik. Bagaimana melahirkan generasi muda yang berguna dan
bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Terima kasih
atas bimbingan dan motivasinya Pak, Bu! Salam dari mahasiswa.
Asrama, 16 Mei
2015





No comments:
Post a Comment