Sebenarnya pertanyaan semacam ini sudah pernah saya temui sebelumnya,
namun saya memahaminya hanya sebagai sebuah pertanyaan pancingan untuk
mendapatkan alasan yang akhirnya bisa mulai kita analisa.
Sebagai contoh, jika saya tanya “anda lebih suka bertamasya ke gunung
atau ke pantai?” saya hanya menganggap pertanyaan ini sebagai pancingan
saja dulunya. Lalu ketika anda menjawab “pantai” selanjutnya saya akan
bertanya”mengapa?” yang akhirnya akan membawa pada sebuah analisa
kepribadian anda.
Misal anda memilih pantai karena “view-nya yang indah dan banyak
betebaran cewek cantik berbikini”, dapat saya simpulkan bahwa anda
adalah tipikal orang visual. Cara pandang anda, cara bagaimana anda
berpikir hingga bagaimana anda tertarik akan suatu permasalahan, banyak
dipengaruhi oleh rangsangan visual. Anda selalu ingin tampil sempurna
baik dari cara berpakaian maupun berjalan. Dan anda pun lebih tertarik
dengan mereka yang memiliki “tampilan visual” yang bagus, ex: cantik,
ganteng, keren dan semacamnya.
Tapi, berdasarkan riset Shige Oishi dari The University of Virginia
yang terdapat di artikel tersebut, saya baru paham ternyata pertanyaan
“gunung atau pantai” bukan sekedar pancingan belaka. Tetapi ada studi
empiris yang akhirnya bermuara pada kecenderungan orang itu extrovert atau introvert.
Pada survey pertama yang dilakukan terhadap 921 subjek oleh Shige
Oishi, ia menemukan bahwa mereka yang extrovert lebih suka pergi ke laut
daripada gunung. Pada survey kedua yang dilakukan pada 226 subjek, ia
menemukan bahwa mereka yang ingin bersosialisasi dengan orang lain lebih
memilih pantai daripada gunung. Sedangkan pada survey terakhir, ia
menemukan bahwa penduduk negara pegunungan cenderung lebih introvert
dibandingkan mereka yang hidup di daratan luas atau bahkan pantai.
Dari sinilah akhirnya kita bisa menyimpulkan bahwa pertanyaan “lebih
memilih mana antara gunung atau pantai?” bukan sekedar pertanyaan
pancingan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Actually, pertanyaan
ini juga membantu apakah seseorang itu cenderung Extrovert atau
Introvert. Jika anda Extrovert anda pasti akan memilih pantai, sedangkan
jika anda Introvert, tentu anda akan memilih gunung.
Sedangkan kecenderungan keywords yang muncul pada alasan
yang dikemukakan mampu menyimpulkan dalam hal apa respon mereka bekerja
lebih sensitif. Ada 3 keywords utama disini, yang pertama adalah visual, auditori dan juga perasa.
Jika seseorang itu cenderung memilih keyword yang berkaitan dengan
ranah visual seperti cantik, ganteng, warna hijau pegunungan yang cerah,
birunya air laut yang indah, bisa disimpulkan bahwa mereka adalah orang
yang dominan pada hal-hal visual. Mereka memiliki respon yang lebih
sensitif pada hal-hal yang berbau visual. Jadi jika anda ingin berkencan
dengan orang type seperti ini, dandanlah sekeren mungkin.
Yang kedua adalah mereka yang dominan pada faktor auditori. Alasan
yang mereka ungkapkan selalu tidak jauh-jauh dari telinga, seperti
alunan ombak, gemerisik gesekan pinus hingga kicauan burung yang
menyenangkan. Jika anda ingin mengajak hangout teman dengan tipe seperti ini, lebih baik anda mengajaknya menonton konser atau bermain musik.
Sedangkan yang terakhir adalah perasa. Alasan type orang seperti ini
selalu berkaitan dengan hati, seperti suasana yang menenangkan di gunung
atau tentramnya diri di pantai. Jika anda ingin mengambil hati orang
semacam ini, pastikan anda mampu menjaga perasaannya senyaman mungkin.
Sebenarnya hal psikologis seperti ini sangat berguna bagi kita yang
ingin memulai pertemanan atau suatu hubungan dengan seseorang agar anda
lebih mampu memahami orang yang bersangkutan sebelum anda mengenalnya
lebih jauh. Atau… hal ini juga penting bagi anda sebagai seorang
pemimpin ketika anda ingin memahami lebih dalam tentang personality
bawahan atau rekan kerja anda.
“Knowing your people is the first chapter of the book named: Leadership” – Bagus Berlian
March 13, 2015
Sumber: Bagus Berlian

No comments:
Post a Comment