Saturday, 29 November 2014

Dosen Chemistry



Namanya Yessi Permana, salah seorang dosen kimia dengan gelar S3 yang mengajar di kelas saya TT-38-05. Ya.Sejak pertama bertemu, romannya memang agak killer tapi semua itu hanya angan-angan belaka setelah beliau membuka suasana kelas dengan gelak tawa para mahasiswa. Hehe..

Beliau sempat menyampaikan cerita pengantar bahwa dirinya dilahirkan di Pulau paling timur nusantara tepatnya di Papua, kalau tak salah namanya daerah Biak. Delapan tahun di kota kecil di sebuah pulau di Kalimantan Selatan yang katanya jarang sekali di temukan dalam peta. Setelah lulus SMA, beliau melanjutkan pendidikan strata satu di kota pelajar Yogyakarta tepatnya Kimia UGM.

Meskipun begitu, perjuangan beliau untuk masuk ke UGM ini tidak selancar yang saya kira. Rupanya beliau harus menerima kegagalan di tahun pertama dan harus mencoba tahun berikutnya dengan persiapan bimbel bersama kakak mahasiwa UGM di lingkungan kost. 

Tak pernah ada niat dalam benak beliau untuk terjun ke jurusan ini. Namun seiring berjalannya waktu, kerap kali bergaul dan belajar di lingkungan mahasiswa yang hampir 90 persen mengambil jurusan kimia, akhirnya beliau tertarik dengan dunia perkimiaan sehingga turut mengambil jurusan yang sama pada saat mencoba ikut UMPTN di tahun kedua dan akhirnya berhasil. Alhamdulillah.

Kalimat masih sulit saya lupakan di pagi itu “saya melanjutkan S2 di jepang tepatnya di sebuah  universitas kecil bernama Chiba University. Dan setelah selesai, agar tidak di nilai udik saya mencoba melanjutkan S3 di Tokyo University. Setelah itu saya juga sempat bekerja di salah satu Perusahaan Kimia Jepang dan menjadi TKI (Tenaga Kerja Intelektual) . Setelah kembali di Indonesia, sekarang sekarang saya menjadi dosen tetap di ITB karena ITB lebih memilih saya di bandingkan UGM sendiri.” Ucap beliau disambut tepuk tangan dan tawa para mahasiswa.

Ya.. ini membuat saya yakin beliau ini orang yang luar biasa dan berkualitas. Bukan hal mengerankan lagi kalau beliau juga mengutarakan bahwa dirinya sudah melanglang buana ke luar negeri  seperti Jerman, California US, dan Jepang. Saya tak ragu Pak!

Banyak motivasi dan inspirasi yang bisa saya dapatkan dari dosen yang satu ini.  Saya dan mungkin beberapa warga kelas TT 38 05 merasakannya.
 “ tidak perlu minder dengan orang di luar sana. Jangan karena anda memlilih ITB dan ITB tidak memilih anda sehingga membuat anda tidak bersemangat. Berusahalah mencintai pelajaran yang anda dapatkan dan siapkan diri untuk menjadi tenaga kerja yang ahli. Karena tidak ada jaminan bahwa sepuluh tahun mendatang anda akan bekerja di bidang yang sama dengan jurusan yang anda pilih. Tapi dengan pola pikir dan skill yang anda miliki tentu anda bisa di tempatkan di bidang apapun itu.” Salah satu ucapan beliau memotivasi kami.

Sampai hari ini menjelang UAS yang sudah dekat, aura Bapak Dosen cool yang satu ini semakin jelas saja. Semakin jelas bahwa dirinya adalah salah satu dosen yang mumpuni dengan tingkat bahasa dan retorika beliau yang cukup saya senangi. Semakin jelas kenyamananya dalam berkomunikasi dengan mahasiswa di dalam kelas. Kami selalu enjoy tiap kali ada kelas kimia meskipun materinya semakin woow. Anak-anak TT 05 tak jarang dan tak sedikit yang membicarakan beliau. 

Banyak yang bisa kami dapatkan dari beliau. Kata-kata yang sangat akrab di telinga di kala beliau mengajar ialah “common sense” . hehe...memangkata  itulah yang tak pernah absen dari kelas kimia.

Semoga ini adalah awal yang baik mengingat Kimia adalah pelajaran yang saya kurang senangi sewaktu SMA. Meskipun beranjak dari hasil UTS kemarin yang kurang memuaskan, saya  berharap pencapaian UAS akan lebih maksimal lagi. Khususnya pelajaran kimia. Aamiin.
 
Jika anda tidak menyukai pelajaran saya, itu tak masalah. Silahkan buang saja bagian kimianya dan ambil logical thingkingnya saja. Saya tidak akan memaksa anda mencintai pelajaran kimia tapi bagaiamana mengajarkan anda common sense.
                                                                                                                                                                Yessi permana

No comments:

Post a Comment