Saturday, 31 January 2015

[Late Post] : Pertemuan



Hari ini Minggu malam, 23 November 2014. Sejujurnya saya ingin mengingat kembali di tanggal yang sama tahun kemarin saya berada dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa?. Namun sepertinya itu tak mudah. Ya sudah, yang tahu mohon ingatkan saya. :D
Waktu memang misterius. Kadangkala ada moment yang membuat kita bahagia dalam nada ataupun sedih dalam lirik. Tapi apapun itu.. minumnya tetap Bersih Darah Kembang Bulan.hehe... Tak perlu berpanjang lebar, saya ingin berbagi pengalaman hari ini bertemu dengan salah satu kakak yang menginspirasi. Yuup.. siapa dia?.

*Beberapa jam sebelumnya*
“ Kalender tanggal berapa sekarang?” tanyaku dalam kemalasan tuk bangkit dari tempat tidur.
“ Woii kalender! Jawab dong!” rupanya saya baru ingat kalau dia bisu. Angkat badan perlahan, kutatap almanak itu di sudut kamar dalam dalam, lebih dalam lagi, semakin dalam hingga saya terjatuh ke alam bawah sadar, Hm..rupanya ini akhir pekan. Ternyata sekitar sebulan lagi masa perkuliahan semester ganjil akan berakhir dan siap menghadapi “babak final”. Hidup sebagai mahasiwa akan genap satu semester.

Akhir pekan ini begitu krusial buat saya. Banyak acara bekesan yang harus bertabrakan. Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk dapat memenej waktu dengan bijak. Inilah yang membuat galau dan bimbang. Ketika harus jatuh di beberapa pilihan sulit yaitu ISLAH, SES, UKMS - PSITB. Semua acaranya berlangsung mulai sabtu sampai minggu. Ketiganya sangat menguras banyak waktu dan tenaga. Kejadian seperti inilah yang membuat kita semakin terlatih tuk patah hati. Eh..terlatih apa ya bagusnya??

Usut punya usut, saya harus mengorbankan ses dan islah. Luruskan niat yuk ikuti acara Unit Kegiatan mahasiswa Sulawesi (UKMS) Universitas Telkom malam harinya. Kemudian esok paginya berangkat ke Pasar Seni ITB. Acara empat tahunan sekali dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Semoga saja lancar dan menyenangkan. Pikirku masih dalam suasana kebimbangan.

Yuup...Sabtu malam acara dimulai dengan lomba PES dan domino. Semua berjalan biasa saja dan pastinya selalu di hiasi yang namanya “ngaret”. Budaya ini semakin lama semakin membahana saja. Tepat jam satu malam lewat sedikit, acara nobar (nonton bareng) dimulai. Para fans dari tiap kubu tim sepak bola datang dengan gagahnya menggunakan jersey kebanggan tim andalannya. Namun ada beberapa pula meskipun bukan tim jagoannya yang bertanding, jersey tim andalan tetap  melekat di badan.

Babak pertama selesai. Mata mulai lelah dan lapar melanda. Teringat esok hari harus bangun pagi, akhirnya saat dan beberapa orang teman meminta izin dan balik ke asrama. Semoga siapapun tim yang menang jagan sampai ricuh apalagi anarkis yah.

Arloji menunjukkan pukul sepuluh pagi lewat sedikit waktu Indonesia Barat. Saya menelpon beberapa sahabat untuk berangkat bareng. Namun sepertinya tak sesuai rencana. Ada yang sudah duluan ke TKP, ada yang masih bergelut dengan bantalnya, ada yang acara keluarga, ada yang mau sakit katanya. Ah.. sepertinya jalan sendiri lagi.

Dengan penuh pertimbangan, akhirnya bertolak juga dari kampus Telkom University. Bersama kuda besi pinjaman yang alhamdulillah bahan bakarnya penuh. Saya menempuh perjalanan sendiri berharap setelah tiba di sana dapat bertemu kawan-kawan atau siapalah yang membuat berkesan.

Hujan tak urung jua menghiasi perjalanan. Padahal baru saja langit terlihat cerah, dengan sengaja hujan turun menyerbu. Tak ada jas hujan, terpaksalah harus singgah dulu berteduh di pinggir pertokoan. Untung saja Kampus Gajah sudah dekat.


To be continued.....



No comments:

Post a Comment