Thursday, 6 November 2014

Tiga dalam Tiga

Hari ini sore menjelang malam,
Ku adu jari di atas keyboard kusam
Mulai menuangkan apa yang terlintas
Dari pada hanya mengenang  ketika  di tilang polisi lalu lintas. :D

Oktober yang berlalu, November yang menjemput. Kalau umur kita tak beda jauh mungkin anda masih ingat lagu band Radja kira kira seperti ini:
“Namun Oktober November kita saling bertengkar, akhir Desember kita berpisah...” Yap..lirik lagunya cukup kreatif , dimana menceritakan kisah cinta seseorang pemuda mulai dari perkenalan dengan "si doi" pada bulan Januari sampai akhirnya  berpisah pada akhir Desember. Untungnya hal itu tak terjadi pada saya. Hehe.. (jombloo yah..) Saya rasa masih dipertanyakan.


Tiga dalam Tiga, atau istilah kerennya three on three dalam permainan bola basket. Dimana satu tim terdapat tiga orang pemain melawan tiga lainnya, dan menggunakan setengah lapangan. Mereka berusaha memasukkan bola ke ring, pertandingan begitu sengit sampai akhirnya poww..mereka ber-enam saling jatuh cinta. Itulah bagaimana sejarah singkat lahirnya cinta segi enam. Wah.. sepertinya topiknya ngawur. Mungkin ini efek samping badai bulan November. Daripada kita semakin jauh dan lebay , mending langsung saja saya ingin membahas  apa saja tiga hal  atau lebih tepatnya tiga fase dalam tiga bulan yang baru saja berlalu ini.

Pra UTS

Setelah menjalani ospek atau di kampus ini istilah kerennya Orientasi Mahasiswa baru (OMB) , Senin 25 Agustus 2014 kuliah perdana di mulai.Kalau kampus anda mungkin belum, itulah indahnya perbedaan sob. Menjalani awal kuliah TPB (tahap persiapan bersama) sebagai mahasiwa tingkat satu yang notabene mudah dan menyenangkan, tentu tak semudah di bayangkan.karena bagi saya, kuliah bukan untuk dibayangkan melainkan untuk di jalani. Untuk  sebagian orang yang basicnya sudah lumayan sewaktu SMA mungkin tak terlalu mempermasalahkan materi pra UTS ini, sebab isinya tak jauh berbeda dengan materi SMA.  Untuk  yang jurusan teknik mungkin  dipertemukan dengan matematika (kalkulus), fisika, kimia, bahasa inggris, bahasa indonesia, praktikum fisika/kimia dasar, biologi, agama, PKn atau yang nonteknik mialnya Eknonomi, sejarah dll, serta satu materi tentang pengenalan program studi yang diemban, saya sendiri  yaitu pengenalan teknik telekomunikasi (PTT).

Kuliah pra UTS ini merupakan awal kita untuk memulai. Awal kita untuk mulai untuk mengenal dan berkamuflase, eh...beradaptasi dengan ligkungan kampus yang berisi mulai dari A-Z, bergaul dengan teman-teman sekelas yang dari daerah berbeda, senior-senior yang terkadang baik, sok, pura-pura baik ataupun pura-pura sok baik. Kita mulai dikenalkan dengan banyak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) , kalau SMA mungkin lebih dikenal denga sebutan Eskul atau kegiatan ekstrakulikuler. Sampai terkadang bingung harus memilih yang mana, sebab takut akan menjadi momok. Agar seimbang, saya memilih ukm yang mingkin dapat memilih bidangnya masing-masing. UKM yang berbasis daerah, ukm  bahasa, ukm olahraga, Ukm keagamaan, ukm seni . Entahlah, saya bisa bertahan sampai dimana, yang jelas itu semua agar otak tak miring ke kanan atau ke kiri. Nah  yang paling terkhir dan yang paling utama, kita mulai mengenal dan harus mampu beradaptasi dengan dosen- dosen mahaguru  bersama mata kuliah yang beliau bawakan. Saya rasa tiga bulan cukup untuk mulai bersikap dewasa di masa transisi ini.

UTS

Setelah genap sekitar tiga bulan terlewati, minggu UTS pun tiba. Kalau tak salah kemarin itu sekitar tanggal 13-23 November. Para mahasiwa di kampus ini tampaknya begitu riang. Tak jarang setiap kali menejelang tidur atau mandi pagi, terdengar suara-suara para makhluk asrama bernyanyi.
“Kabar gembira untuk kita semua, minggu ini UTS pun telah tiba!”
“UTS telah tiba, UTS telah tiba, hatiku gembira..syalalala....” 
Oh maaf nampaknya saya salah.Sepertinya sound background  perlu direvisi.  Satu minggu lebih kami seluruh mahasiswa mulai menghadapi mata kuliah yang di ujikan. Untuk jurusan saya kebetulan hanya empat mata kuliah. Hari pertama di mulai dengan kalkulus, disusul PTT, fisika dasar, dan di tutup oleh kimia. Alhamdulillah soalnya cukup menantang, mulai dari yang sulit sampai yang paling sulit. Terkadang saya juga merasa ini hanyalah propaganda Institusi yang sengaja meracik soal-soal agar mahasiwa tidak bisa mendpatkan nilai perfect.Suasana ujian memang begitu berbeda dengan SMA kemarin, kalau SMA masih bisa nanya jawaban temen sana sini sampai leher salah urat, tapi di sini alhamdulillah kurang lebih sama, salah urat tanpa jawaban.

Pasca UTS

Hemm.... Empat hari yang menegangkan itu selesai juga. Lega rasanya bag baru saja sembuh  dari sakit tegang leher akibat  salah tidur. Meskipun perasaan tak bisa bohong kalau ada beberapa jawaban yang kurang maksimal, namun setidaknya saya telah berusaha maksimal dan kemamuan sendiri di bantu teman sedikit. (maksudnya bantu belajar bareng). Kalau motivator sering berkata bahwa hasil selalu berbanding lurus dengan usaha. Yah, itu memang benar. Namun satu hal yang masih membingungkan bagi saya ialah hasil yang diyakini maksimal terkadang berbanding terbalik dengan kenyataan, begitu pula sebaliknya.Tak perlu berlama-lama dalam kegalauan, ayo move on kawan. Masih banyak kewajiban menanti.
Biasanya kalau habis UTS itu gak ada libur, tapi karena mata kuliah yang di UTS-kan hanya empat, jadi masih tersisa waktu sekitar satu minggu untuk refereshing. Timing yang tepat tuk mulai meliburkan diri dari rumus-rumus dan teori dari orang yang telah wafat, atau sekedar mengembalikan nutrisi tubuh yang hilang selama tiga bulan terakhir. Sebagai penghilang rasa jenuh, saya bersama teman sekamar hanya  memilih jalan jalan ke tempat-tempat yang dapat menghibur dan menenangkan pikiran. Tapi karena jarak yang jauh, kami tak bisa jalan-jalan. Terpaksa menyewa motor saja. Sebagai sesama anak perantauan, jangan kira kami tak tahu alamat di kota ini. Meskipun baru tiga bulan berdomisili di tanah sunda ini, yah..tentu saja sebagai mahasiwa kami pasti mengandalkan google adsence, eh..google maps maksudnya. Pengalaman liburan singkat pasca UTS ini saya rasa cukuplah untuk menghibur diri. Sederhana tapi penuh makna. Anda penasaran dengan kisah liburan pasca UTS ini? Saya  rasa tidak. ;D 
Wasallam.
 

No comments:

Post a Comment