Tuesday, 26 December 2017

Puisi Anti Korupsi 2017: Perangi Korupsi


Perangi Korupsi

Kerakusanmu akan harta kian meradang
Membuat perih nurani menusuk sampai ke tulang
Engkau hanya mementingkan keluarga dan kroni-kronimu
Pikirmu yang penting bisa makan enak, tidur nyeyak,
Kenikmatan mendarah daging, hidup tenang hingga tujuh turunan
Sampai korupsi kau halalkan, penderitaan rakyat kau lupakan

Kelihaianmu menghindar dari hakim bagaikan bajing loncat
Terlihat aman namun jelas-jelas itu dusta terbungkus permainan cantik tanpa cacat
Aku ingat betul wajah itu . . . .
Di depan layar kau menunjukkan kharisma tanpa dosa
Tapi bagiku tetap saja, itulah wajah species koruptor pemakan bangkai saudara
Pandai berpura lewat kalimat manis yang membuat sebagian kami seolah percaya
Lalu di belakang kau bercumbu dengan dusta sembari  menggerogoti uang negara
Gelimang harta dan tahta tidakkah cukup, Bajingan?

Wahai koruptor . . . apakah kau dengar suara kami ?
Suara  aku, dia, dan kami mahasiswa pemakan segala
Kami mewakili mereka yang diambil haknya,
Tangis rakyat kecil yang berjuang lebih demi sesuap nasi
Rela tidur singkat demi bangun dini hari mengais rezeki
Air mata yang tanpa sadar berjatuhan kala berdoa mengharap pertolongan ilahi
Sementara engkau wakil rakyat hanya tidur pulas saat bicara soal kepentingan rakyat
Sungguh kami tak tahan, generasi baru bangsa ini tidak akan bungkam
Kami menyatakan perang terhadap kalian para koruptor,
Sampah elit berdasi tetap saja sampah
Kepercayaan kami pada keadilan di negeri tidak akan goyah,
Sabagian dari kawanmu sekarang mungkin sedang panik tak terkira
Ambil jeda dari rutinitas menyedot rupiah, mencari jalan sebab was-was terpanggil KPK
kami yakin kebenaran akan selalu menang, negeri ini akan merdeka dari kalian

Tikus durjana . . . tunggulah masa kehancuranmu kan tiba


Bandung, November 2017


No comments:

Post a Comment