Liburan?
Yeeh..Liburan datang. Hah
liburan?
“ We have no holiday son, we are
engineer!” Begitu kalimat dari seekor ayah singa kepada anaknya-pada sebuah
meme komik.
Setelah ujian akhir semester
genap ini berakhir, libur tiga bulan telah siap menyambut. Buatku mahasiswa
semester empat tidak akan merasakan jeda kuliah tiga bulan seperti tahun
kemarin. Aku bisa jalan-jalan ke kampung pare Kediri, ke wisata alam, dan
liburan-liburan lainnya.
Kali ini, mahasiswa tahun kedua
sepertiku di wajibkan mengambil geladi-2 sks. Sejenis magang ke perusahaan baik
kerja sama Telkom atapun perusahaan yang diajukan sendiri. PT. UAVINDO
NUSANTARA yang terletak di Cimahi, bandung, jadi pilihanku.
Pada walanya PT. DIRGANTARA
INDONESIA jadi targetku. Ada daya Tarik tersendiri untuk bergabung di
perusahaan pesawat terbang besutan BJ. Habibi tersebut. Namun setelah
pengumuman aku belum lolos seleksi. Seleksinya terbilang tak jelas, entah dari
parameter apa yang dinilai. Kami hanya memasukan data. Dan beberapa bulan
kemudian hasilnya telah muncul. Aku tidak ingin menyalahkan system, anggap saja
ini murni akunya yang belum pantas.
Lantas dengan UAVINDO kurasa tak
masalah. Selain bidang yang digeluti sangat berhubungan dengan lab ku di
kampus-riset mengenai Unnamed Aerial Vechicle (UAV). Yang namanya wahana
terbang pasti adalah hubungannya dengan jurusanku juga-teknik telekomunikasi.
Misalnya dari perangkat telemetri, antenna, ataupun elektrisnya. Perusahaan ini
juga berbasis startup jadi mungkin saja peraturan karyawan tidak begitu ketat.
Semoga bisa berikan yang terbaik, dan dapatkan ilmu yang memuaskan di tempat
ini. Aamiin.
H-1 geladi perdana. Pagi menju
siang. Aku belum mendapatkan kendaraan untuk berangkat pulang pergi dari
kampus-Cimahi. Aku telat meminjam kepada kawan-kawanku. Kebanyakan telah di
pinjam lebih dulu oleh teman kontrakannya, teman dekat, ataupun dipakai oleh keluarga
mereka yang di Bandung. Ah, aku telat.. aku telat.
Tiba masa tiba akal mungkin
kalimat yang pantas buatku. Andai saja aku lebih gerak cepat meminjam, andai
saja aku tidak terlalu santai, andai saja..sangat asyik berandai-andai. Tak ada
yang pasti memang. Budaya ini sepertinya masih saja melekat.
Karena waktu geladi dilaksanakan
sekitar empat sampai enam minggu, Ramadhan kali ini aku tidak bisa bersama keluarga.
Baik yang di Bulukumba atau di Mamuju sana. Dalam rencana, seminggu sebelum
Lebaran barulah aku pulang. Yang juga belum pasti di antara kedua tempat itu.
Liburan kali ini juga aku dipaksa
produktif. Bukan dipaksa, melainkan harus. Mengejar progress-di lab-untuk
kompetisi awal semester nanti. Dari cerita senior di lab, budaya tiba masa tiba
akal ini tetap saja ada. Cuman karena faktor lucky atapun doa yang iklhas.
Kebaikan selalu datang buat tim kala bertanding.
Aku tidak ingin seperti liburan
kemarin yang masih setengah-setengah. Target sudah ada, tiket nyata di depan
mata, amunis beruap buku-buku dan video-video tutorial lengkap dan aku malah
menyia-nyiakannya. Terlena oleh waktu luang, hingga GEMASTIK kemarin hanya
wacana saja untuk ikut. Semoga kali ini lebih baik, dan menggembirakan.
“ wah kalau Aprizal sih, terlalu
cinta Bandung jadi malas pulan!” ucap salah satu teman di LINE. Haha, kalau
soal cinta memang ia tapi Kampung halaman tetap nomor satu bro. kalau di atas
cinta namanya itulah namanya yang cocok buat kampung halaman.
Jika di Tanya rindu, ya pastinya.
Rindu sulit diatur. Namun kali ini aku harus membunuh setiap rindu. Merelakan
hati sedikit tersayat. Toh ini juga demi pertemuan yang lebih indah. Rindu kan
tak berarti harus segera bertemu. Sujiwo tejo berkata dalam sebuah hikayatnya
“ Puncak rindu yang tertinggi
ialah bukan dua orang saling bertemu, atapu melepas rindu lewat telepon. Tapi
ketika mereka saling mendoakan dalam lantunan ibadahnya!”
Semangat berproses berprestasi,
dan menjadi lebih baik!
No comments:
Post a Comment