Sunday, 27 September 2015

Ketika Cinta Menggetarkan Dunia

Ditilik dari sisi kesehatan, tatkala anda mencintai seseorang maka inilah hormon-hormon yang mungkiin berpicu dan berpacu:

Testosterone. Selain meningkatkan libido, hormon juga meningkatakn gairah hidup. Pun menyehatakan jantung dan otak. Berhubung hormon ini mempunyai dampak yang dahsyat, hendaklah berlandaskan cinta yang benar. Jika tidak niscaya kehancuran akan terjadi.
Adrenalin. Hormon ini bisa membuat orang merasa deg-degan sekaligus siap berjuang. Sama seperti testosterone hendaknya dilandasi dengan cinta yang benar.
Dopamin dan serotonin. Kedua hormon ini membuat orang feel good, sehingga tetap enjoy ketika bekerja
Oxytocin. Menariknya, hormon ini membuat orang merasa terikat, mellekat, dan ingin merawat.

Ketika Cinta Dipertanyakan

Kita beralih ke sisi lain. Diam-diam, di antara kita ada yang kehilangan cinta alias  hidupan gairah dalam hidupnya. Dengan nada putus asa, ia pun memaki-maki dirinya:

-          Rezeki ku seret.
-          Hidupku tidak nikmat.
-          Aku tidak dicintai.
-          Jodohku entah dimana.
-          Relasi pun tak seberapa.
-          Masa depan terasa suram.
-          Keberhasilan tak kunjung datang.
-          Hasil tak jelas.
-          Nasib begitu-begitu saja.

Kalau mau blak-blakan, inilah penjelasannya:

Beranjak



Memang betul, tanpa terasa waktu terkadang begitu cepat berlalu. Serasa baru saja kemarin aku tamat SMA toh nyatanya sebentar lagi aku akan menjadi kakak tingkat. Tahun kedua di bangku kuliah. Tepatnya sehari lagi, diamana kuliah perdana semester tiga akan dimulai. Aku akan segera punya adik kelas. Haruskah aku senang atau sedih? Lupakan!

Little Journey: Di Kediri


Tulisan ini sebetulnya sudah lama kukemas. Namun waktu selalu memberikan kejutan, barulah malam ini di sudut kamar lamaku (saat SMA) aku bisa menuntaskannya. Ini tepat malam minggu. Semoga hujan deras mengguyur kota malam ini. hehe

Akhir bulan Mei kemarin aku dan beberapa temanku meyempatkan diri mengunjungi kota Kediri untuk belajar Bahasa Inggris. Tepatnya di Kecamatan Pare. Meski hanya dua minggu tapi aku bersyukur pernah merasakan atmosfer berada di sana.