Saturday, 31 January 2015

Selamat Datang di Telkom University [Part 2]

Postingan ini merupakan lanjutan dari yang sebelumnya. Jika anda belum membacanya, silahkan klik [part 1]. Postingan ini saya ambil dari Blog salah seorang kakak senior di Kampus ini yang kebetulan menjabat sabagai Prseiden Mahasiswa Telkom University periode 2015/2016. Beliau akrab disapa Kak Aidil oleh teman-teman di kampus ataupun di UKMS (Unit Kegiatan Mahasiswa Sulawesi) .Tidak ada maksud ingin plagiat,  saya hanya ingin berbagi ilmu, cerita dan semangat motivasi. Semoga bermanfaat! 
 

Q             : (Question)
A             : (Answer)

Q             : Kak, di Universitas Sukamaju alumninya sukses-sukses tuh, jadi tokoh-tokoh negara dan lain lain
A             : Universitas sukamaju berdiri tahun berapa? Wajar saja kalau alumnusnya sudah jadi tokoh-tokoh. Tel-U berdiri di awal tahun 90an. Alumninya juga yang paling tua umurnya paling baru 30-an. Jadi wajar aja. Tunggu tanggal mainnya.

Selamat Datang di Telkom University



Postingan kali ini saya ambil dari blog salah seorang kakak senior di Kampus ini yang kebetulan menjabat sabagai Prseiden Mahasiswa Telkom University periode 2015/2016. Beliau akrab disapa Kak Aidil oleh teman-teman di kampus ataupun UKMS (Unit Kegiatan Mahasiswa Sulawesi) .Tidak ada maksud ingin plagiat,  saya hanya ingin berbagi ilmu, cerita dna semangat motivasi. semoga bermanfaat!

[Mungkin tulisan ini spesifik membahas tentang kampus saya dan mahasiswanya. Tetapi jika anda orang umum, Silahkan dibaca juga, tak ada salahnya. Karena didalamnya banyak tentang bagaimana kita yakin terhadap tempat kita berkuliah, dimanapun itu. Dan Saya rasa pasti ada hikmah yang dapat dipetik dari tiap kisah]

[Late Post] : Desember


Coretan Desember

Sejauh apa indera melihat
Di balik belukar, telaga mekar tak terlihat
Perasaan bimbang akan ketakutan mulai menggunung
Kadang tenggelam tak jarang gemerlap

Hujan di atas asrama kelam berpendar
Gantungan baju tak pernah absen dari tatapan
Terpampang rapih hampanya senja di halaman
Ingin teriak lantang di antara cadasnya perjuangan
Tak ada tempat pulang, takan ada waktu tuk pulang
Sebelum ini usai, pantang layar menepi kembali pulang

Anak umur belasan juga dua puluhan
Terkumpul apik dalam satu lingkaran
Coba merangkai angannya lewat puzzle impian
Jurang harus dituruni, samudra ikut tertelan
Bagai pil pahit berasa manis, asam, dan asin
Wajah yang kusam,  raut mulai kusut
Kerah baju menghitam, celana aroma air cucian semalam
Bukan halangan anggap saja makanan kaleng

Ayah dan Ibu di kampung berdoa dengan tulusnya
Merestui anaknya pulang bawa kedamaian
Mana janjimu taklukkan belantara kota
Padamkan api dengan harum nafasmu
Pelankan rodamu sejenak, dengarkan pintu kamarmu
Jangan jadikan ini elegi bulan Desember
Bermandikan sejuknya lumpur penyesalan
Karena di sudut matamu terpampang jelas
Pelangi malam yang merindukan hujan

[Late Post] : Pertemuan



Hari ini Minggu malam, 23 November 2014. Sejujurnya saya ingin mengingat kembali di tanggal yang sama tahun kemarin saya berada dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa?. Namun sepertinya itu tak mudah. Ya sudah, yang tahu mohon ingatkan saya. :D
Waktu memang misterius. Kadangkala ada moment yang membuat kita bahagia dalam nada ataupun sedih dalam lirik. Tapi apapun itu.. minumnya tetap Bersih Darah Kembang Bulan.hehe... Tak perlu berpanjang lebar, saya ingin berbagi pengalaman hari ini bertemu dengan salah satu kakak yang menginspirasi. Yuup.. siapa dia?.