Monday, 27 October 2014

Stupid Poem

Berikut adalah salah satu puisi yang sempat saya buat sewaktu SMA. Kalau tak salah ingat, ini sempat saya bacakan di depan kelas saat tugas Bahasa Indonesia kelas dua belas kemarin. Puisinya mungkin masih terbilang alay, labil dan sok puitis gitu. hehe... makumlah.   Sebetulnya sudah banyak corat coret seperti sajak, puisi, lagu dan lainnya yang sempat saya buat tapi entahlah lupa dimana menaruhnya mungkin telah hilang di telan alam. kita tunggu tanggal mainnya sob,.. hehe. langsung aja semoga tidak muntah..

Friday, 17 October 2014

Aku, Kamu, Kita dan PLN.


Assalamualaikum wr. Wb.
Selamat datang di blog saya yang sederhana ini. Setelah lama menunggu waktu yang tepat untuk menulis lagi karena padatnya perkuliahan sebagai mahasiswa tingkat satu, akhirnya ketemu juga kesempatan yang memungkinkan untuk kembali kembali nge-blog. Yah... Pada postingan kali ini saya mecoba menuliskan artikel yang saya ikut sertakan dalam  Lomba Blog “IdeKU Untuk PLN”.

Saya dilahirkan di kota kecil bernama Bulukumba, Sulawesi Selatan 18 tahun silam. Namun masa kecil saya sekitar lima belas tahun, saya habiskan di desa parabu, Baras, Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Sebuah daerah transmigrasi yang masih terbilang cukup teringgal saat itu. Di desa kami listrik masih belum masuk. Para warga hanya berinisiatif menggunakan mesin genset berbahan bakar solar sebagai sumber listrik untuk disambungkan ke rumah-rumah sebagai penerangan di malam hari. Tentunya dengan biaya bulanan yang cukup mahal dan pemadaman listrik tiba-tiba sangat sering terjadi. Sehingga tak semua warga dapat mendapatkan listrik yang cukup.

Masih teringat jelas ketika masa-masa SD, banyak momen-momen yang sulit dilupakan sampai saat ini. Misalnya saja ketika listrik mati tiba-tiba, kami sekeluarga hanya menggunakan lampu teplok ataupun lentera sebagai alternatif pilihan. Tak jarang ketika terbangun di pagi hari wajah menghitam bagai tentara di medan perang. :D. Atau ketika harus berjalan kaki di malam hari, tanpa lampu jalan tanpa sinaran bulan suasana begitu mencekam. Seiring berjalannya waktu, desa pun mulai berkembang. Sempat menggunakan PLTA skala kecil namun hasilnya hanya dirasakan beberapa minggu saja. Ketika menginjak usia remaja, ayah mulai membeli generator berbahan bakar bensin sebagai sumber listrik di rumahNamun saya rasa ini masih kurang bermanfaat lebih. Setelah akhirnya kembali ke kampung halaman untuk melanjutkan sekolah SMA, semua begitu berbeda. Di sini listrik tidak hanya saya rasakan ketika malam hari saja, tapi 24 jam. Saya dapat menonton televisi kapanpun, tak ada lagi wajah yang hitam di pagi hari, dan pemadaman listrik sudah sangat jarang terjadi.



Dan di penghujung tahun 2014 ini saya telah menginjakkan kaki di  bangku kuliah di kota Bandung. Saya pikir di era globalisasi ini PLN telah banyak melakukan inovasi dan perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu, saya berharap Pemerintah, PLN, dan segenap Badan yang terkait  dapat mengolah SDA dan SDM yang ada secara maksimal. Mengingat negera kita adalah negara yang memili sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang tak kalah dengan milik asing. Sehingga kedepannya, listrik dan kebermanfaatannya dapat pula di rasakan oleh  masyarakat di daerah-daerah terpencil ataupun pulau-pulau terluar sekalipun. Aamiin.
Apa-apa saja ideku untuk PLN ?
Sebelum menjawabnya, saya akan mengutarakan terlebih dahulu tentang PLN.

PLN


Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.vPLN memiliki sejarah yang cukup panjang dimulai dari era penjajahan sampai kemeredekaan. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Visi :Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi :

  • Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
  • Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
  • Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
  • Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Moto:

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Masalah yang Dihadapi oleh PLN

Beberapa permasalahan utama PLN di antaranya:
  • ketidakseimbangan antara penyediaan listrik dengan kebutuhan listrik. 
  • ketersediaan energi primer PLN yang harus kalah bersaing dengan kepentingan ekspor  energi  keluar negeri seperti pasokan batu bara. 
  • Subsidi yang terus membengkak. Selisih antara harga produksi dan harga jual energi listrik adalah penyebab utama. Harga produksi membengkak karena sebagian besar energi listrik dibangkitkan dengan BBM yang mahal serta tidak efisiennya sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. 
  • kondisi geografis negara kita yang terdiri dari banyak pulau. Kondisi banyak pulau merupakan kondisi unik yang tidak bisa dibandingkan dengan negara lain sehingga agak susah melakukan benchmark apakah sistem kita sudah efisien atau belum.
Untuk  itu beberapa ide yang saya ingin kemukakan di antaranya adalah :


Inovasi Sumber Energi 


Inovasi tentunya menjadi harga mutlak. Menurut saya disini PLN dapat bekerja sama dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait  untuk terus berinovasi melakukan penelitian, menciptakan sumber energi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terbaharukan pastinya. Kita dapat mencontoh ke negara-negara di kawasan Asia misalnya saja Singapura dan Jepang.

Kita bisa menggunakan Limbah atau sampah sebagai sumber energi listrik yang setidaknya dapat ikut menyumbangkan  kebutuhan listrik nasional. Limbah ini dapat kita ambil dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, pertanian, perkebunan, dll. Atau misalnya Negeri Sakura yang membuat inovasi menghadirkan pembangkit listrik tenaga manusia. Dimana melalui sebuah alat, pijakan kaki manusia yang berlalu lalang dapat di ubah menjadi tengangan listrik. Nah disinilah bagaimana peran PLN untuk mewadahi SDM yang ada untuk terus berinovasi atau setidaknya dapat memodifikasi inovasi sumber energi yang ada, khususnya yang murah ramah lingkungan dan terbaharukan. Sehingga  dapat mengurangi anggaran listrik nasional dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat tereduksi secara perlahan.

Sistem Kelistrikan yang lebih Baik

Tak hanya Sumber energi, inovasi di bidang teknologi ataupun sistem kelilistrikan harus dapat terus di kembangkan. Sperti sekarang misalnya PLN yang mencanangkan Listrik Pintar, tentunya ini adalah langkah awal yang baik agar konsumen lebih bijak menggunakan listrik. Tidak menutup kemungkinan inovasi dapat terus bertambah, misalnya: 
  • Pembuatan teknologi yang mampu mengatasi pencurian- pencurian listrik yang terjadi di masyarakat.
  • Peningkatan mutu KWH meteran listrik untuk sistem pulsa, mengingat sistem pulsa ini terlalu canggih dan KWH meteran terlalu sensitive.
  • Pengadaan kompetisi dan pemberian penghargaan bagi generasi muda kita untuk mencipatakan teknologi kelistrikan yang bermanfaaat untuk jangka panjang. Mengingat  banyaknya Perguruan Tinggi di nusantara yang mampu menghasilkan insinyur-insyinyur di bidang kelistrikan yang kompeten.
  • Gerakan hemat energi melaui media telekomunikasi, media cetak dan media sosial yang inovatif. Hemat energi di sini maksudnya tidak lagi identik dengan bekerja dalam kegelapan, pengurangan produktivitas dan ketidaknyamanan.
  • insentif bagi konsumen yang melakukan penghematan dan produsen yang menjual peralatan hemat energi. 



Pengoptimalan Sumber Daya yang Ada



Sembari terus berinovasi, PLN harus mampu mengoptimalkan sumber energi yang ada. Kita sebut saja misalnya PLTA dan PLTS.

  • ·         Peningkatan dan perluasan  pembangunan PLTA
Mengingat daerah di Indonesia memilki wilayah perairan yang sangat luas tentu sangat  banyak daerah yang berpotensi sebagai tempat pembangunan PLTA namun kenyataanya pemerataan pembangunan PLTA belum mampu terealisasikan sepenunya. Maksud dari  perluasan dan pembangunan PLTA ini adalah untuk mengantisipasi kekurangan pasokan listrik yang terjadi karena faktor-faktor tertentu, terutama di daerah terpencil atau di desa-desa. Pembangunan dan perluasan PLTA juga bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan pasokan listrik.

  • ·        Peningkatan perluasan pembangunan PLTS     

Nah, tujuan dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini untuk mengantisipasi kekurangan pasokan listrik apabila saat musim kemarau tiba dimana kapasitas PLTA mulai berkurang. Mengingat Indonesia berdekatan dengan garis khatulistiwa tentu pembangunan PLTS sangat berpotensi apalagi bekerja berkesinambungan dengan PLTA. Apabila PLTA menjadi sumber utama di suatu daerah, PLTS juga dapat menjadi tenagakelistrikan Nasional.

Website yang Multifungsi

Situs web disini maksudnya yaitu sebuah situs web yang tak hanya digunakan sebagai media transaksi online, tapi juga dapat meningkatkan daya tarik pelanggan.  Sebagai Perusahaan besar, menurut saya PLN pasti mampu menciptakan situs web yang dimaksudkan tersebut. Situs dengan sistem informasi yang memadai dan desain yang inovatif  ditujukan kepada seluruh konsumen PLN, karena tak jarang banyak konsumen yang ingin menyalurkan aspirasinya kepada PLN dengan tujuan peningkatan kualitas PLN namun, tidak atau kurang mengetahui dimana tempat semestinya untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Untuknya itu diperlukan sebuah alamat web yang dapat diakses dengan mudah dan mampu memenuhi hasrat konsumen.

Perlunya peningkatan kualitas pelayanan dari PLN sendiri

Untuk ide yang terakhir mungkin bagaimana pelayanan PLN di Pusat ataupun semua cabang yang ada dapat lebih di tingkatkan lagi. Maksudnya disini, petugas dari PLN perlu menghandle keadaan teknis maupun non teknis, mendengarkan keluhan-keluhan dari konsumen, agar tidak terjadi kesalahan teknis yang memungkinkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sehingga PLN dan masyarakat dapat bekerja berkesinambungan untuk masa depan bersama yang lebih baik lagi.

Saya kira cukup sekian ide yang bisa saya utarakan pada kesempatan kali ini, semoga Bermanfaat. Aamiiin.. :)


Sumber:
http://www.pln.co.id/blog/profil-perusahaan/ 
http://agguss.wordpress.com/2008/06/24/9-masalah-yang-dihadapi-pln/
http://www.tribunnews.com/tribunners/2014/06/13/inovasi-unik-jepang-listrik-tenaga-manusia-untuk-industri-kereta-api



Saturday, 11 October 2014

Masa



Begitu banyak kisah tentang masa sekolah . Sama halnya kisah ini. Masa Putih merah, putih biru dan putih abu-abu telah usai namun cerita di dalamnya mungkin takkan pernah hilang di ingatan.  Semua akan terangkul kembali dikala sendiri gudah gelisah bercampur aduk, dan hanya sahabat yang kadangkala membuat suasana kembali.

Hari Raya Qurban


Assalamualaikum Wr. Wb.
Meskipun tulisan ini agak telat saya posting tapi tak apalah,..Hehe :D

Yah, hari ini minggu tanggal 5 Oktober 2014 bertepatan dengan hari raya qurban 11 Dzulhijjah 1435 Hijriah. Seluruh umat muslim di dunia melaksanakan sholat ied untuk memperingati hari raya setahun sekali ini. Begitu halnya di kota  ini, yang notabene fashionnya selalu up to date dan ramai di kunjungi wisatawan di setiap liburnya. Meskipun sebagian besar masyarakat ada pula yang melaksanakannya di hari sabtu kemarin, toh ini sudah hal lumrah di Indonesia.

Lebaran tahun ini memang sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Aku dan puluhan bahkan ratusan anak rantau lainnya mungkin merakan hal yang sama.Tak lagi bersama keluarga tercinta ataupun kerabat dekat, tak ada hidangan favorit tersedia di meja ataupun THR dari handai taulan. Tak banyak yang bisa kami lakukan sebagai penghuni asrama empat lantai ini ataupun anak kos kosan. Tanah ini bukan milik kami bukan pula orang tua kami kami hanya terdampar di pulau ini untuk merangkai cita-cita buat masa depan. Beruntunglah mereka yang kampung halamanya masih berada di pulau Jawa bisa balik sehari sebelumnya atapun yang masih memiliki sanak famili di kota ini setidaknya ada pengobat rasa jenuh dari padatnya perkuliahan. Malam Takbiran hanya berdiam diri di depan komputer jinjing tak ada haluan, menghubungi sahabat masa sekolah dan sanak keluarga melalui telepon atau sosial media sekiranya cukup jadi penghibur, pengusir segenap kegalauan yang hadir.

Ringing alarm berbunyi ku buka mata bergegas mebersihkan diri lalu berangkat ke tanah lapang parkiran dekat Fakultas Industri kreatif untuk melaksanakan sholat sunnah muakkad ini. Sebagai anak rantauan dari kota kecil yang bernama Bulukumba, tentu pulang ke kampung sangatlah saya inginkan namun itu sangguh tak memungkinkan. Libur tiga hari takan cukup untuk bersua  tanah kelahiran, belum lagi bayang-bayang tugas terus menganggu. Ingin rasanya jalan-jalan ke kediaman sahabat dan sepupu yang ada di tengah kota namun sekali lagi kendaraan tak memungkinkan. Mungkin kalau ada bintang jatuh di tengah hari ini tetap saja membosankan. Hahaaa...

Seusai Khatib mengucapkan salam penutup inginnya langsung bisa beranjak ke rumah teman atau siapalah itu sekedar menyatap makanan khas idul adha dengan segala embel-embelnya. Tapi toh itu Cuma angan-angan belaka. Bersama berapa orang teman dari pulau Sumatera kami melangkahkan kaki mencari makanan seadanya untuk mengisi kekosongan perut. Tentu banyak warung makan yang tutup, meskipun harus berjalan sekitar satu kilometer akhirnya ketemu juga warung makan yang pas buat badget, murah meriah memang asyik. Tak ada yang menarik untuk di simak, hanya berjalan pulang ke asrama melewati areal masjid kampus sambil melihat- melihat belasan sapi-sapi qurban bohai siap potong. Sempat berpikir andai setiap penghuni asrama dapat satu porsi daging qurban ya.hehehe...Yah memang sehari sebelumnya salah seorang teman dari Makassar sempat memanggil untuk ke rumah kontrakannya untuk berziarah setelah shalat ied, katanya kebetulan ada orang tua teman sekontrakan yang datang. Tentu saya dengan berbesar hati mengiyakan dan dalam hati berharap  bisa menikmati masakan khas Sulawesi (buras, leges, opor ayam, es buah, DeElEl.). Tapi hingga saat ini kawan yang ingin saya temani ke sana belum juga memberi kabar, berjalan sendiri tentu takkan mengasyikan.

Suasana asrama begitu sepi layaknya tertidur hati yang mati.(mirip lirik lagu..) Para penghuni asrama yang tersisa tinggal berapa ekor dan dapat dihitung jari. Semua gedung mungkin tak jauh berbeda suasananya begitu pula gedung 5, tempatku bernaung dan berbaring untuk setahun ke depan. Kamar jadi teman terbaik saat ini. Yah, disudutnya yang mulai kusam kusandarkan sedikit letih untuk sekedar menuangkan pikiran serta perasaan yang terlintas di catatan bodoh ini. Kunikmati kesunyian pagi ini, sesekali kulirik layar android menanti pemberitahuan masuk berharap itu dari teman yang akan mengajak untuk berziarah siapapun dan kemanapun itu.....
Ting tong, !!.. Akhirnya notifikasi Line dari sahabat yang ditunggu-tinggu datang jua,.. Alhamdulillah,  berjalan sekitar lima belas menit akhirnya sampai juga di kontrakan teman, meskipun hari ini sederhana tapi nilai kebersamaannya jauh lebih berarti bersama sahabat-sahabat Sulawesi.. ;), Semoga ini awal yang baik untuk ke depannya. Aamiin.

Selamat Datang Kembali


Asslamualaikum Wr. Wb.
Menulis  kembali, mungkin dua buah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana malam  ini. Entahlah, mungkin ini hanya kumpulan catatan bodoh  tapi ..ah sudahlah. Yah.... Blog ini sudah cukup lama saya buat  sekitar awal naik kelas sebelas SMA. Namun hanya sempat menghasilkan dua postingan selanjutnya sudah tak terurus lagi. Mungkin karena saat itu sudah malas buat menulis dan serba acuh.haha..Dan entah mengapa hasrat menulis itu datang dan kiranya blog inilah tempat pelampiasan yang tepat. Hehe.

Sebelumnya  perkenalkan dulu nama lengkap saya Muh. Aprizal A, teman- teman kerab memanggil Aprizal, Ical atau Apri’. Terserahlah asal mereka  senang.hehe.  Saya lahir di sebuah Kota Kabupaten  bagian selatan Sulawesi bernama Bulukumba. Ngga tau itu di mana? Coba aja deh cek Google Maps, Alhamdulilah masih ada ko’ , letaknya ngga terlalu jauh dari kota Makassar. Kalau di tanya masalah karakter, karakter saya biasa-biasa saja, pribadi yang lebih banyak diam, menyukai humor  dan terlihat santai.(kata teman di sekolah). Karakter melankolis lebih tepatnya. Saya termasuk tipe perasa meskipun itu tak perlu di ungkapkan, tak ingin menyinggung perasaan teman kala bercakap tapi khilaf pasti sering muncul di setiap candaan bersama mereka.
Hmm.. Apalagi yah?..Oh ia saya pikir saya orang yang baik di lingkungan pergaulan dan kata teman-teman memang saya baik. hehe

Saat ini saya sedang menempuh pendidikan tingkat pertama  S1 Teknik Teleomunikasi di Universitas Telkom atau lebih sering disebut Telkom university, Bandung. Mengapa saya kuliah di sini? Yah, keputusan untuk kuliah disini tidak mudah.  Sebenarnya saya sudah di terima lewat jalur tulis SBMPTN jurusan teknik elektro di salah satu Universitas di kota Makassar Sebut saja “si Merah”. Meskipun ini pilihan kedua, saya sangat bersyukur untuk itu, mungkin memang sudah jalannya jika “si Gajah” belum memilih saya di pilihan pertama. Setelah mempertimbangkan banyak hal dan masukan dari orang-orang terdekat yang pernuh dengan kontroversi akhirnya saya memilih tempat ini. Sebab saya pikir kampus ini merupakan salah satu universitas swasta terbaik milik Indonesia yang tentunya mampu bersaing dengan kampus-kampus negeri lainnya. Selain itu motivasi dan inspirasi dari kakak-kakak sulawesi yang telah berprestasi di tanah jawa inilah yang membulatkan tekad saya untuk merantau. Hehe...

Kembali ke blog......

Oh ia waktu pertama kali loggin, blog ini sudah sangat usang banyak sarang laba-labanya. Mulai dari templatenya yang tak enak di pandang, widged-widgednya menumpuk tak karuan, dan postingannya yang sudah dua tahun tak ada pengunjung..haha...  Dan saya pikir dari pada menghabiskan waktu bermalas-malasan di waktu senggang  lebih baik kembali menulis di blog ini.Tulisan-tulisan yang saya buat di blog ini mungkin masih rancu dan perlu banyak perbaikan. Saya memang bukan ahli ataupun awam yang terlatih, saya hanya mencoba  menuangkan apa yang ada di pikiran dalam corat-coret blog ini. Sehingga jika telah sukses nanti saya dapat melihat kembali setiap kisah yang sempat terabadikan dalam blog ini. InsyaAllah Aamiin... ;)