Namanya Yessi Permana, salah
seorang dosen kimia dengan gelar S3 yang mengajar di kelas saya TT-38-05. Ya.Sejak pertama bertemu, romannya
memang agak killer tapi semua itu
hanya angan-angan belaka setelah beliau membuka suasana kelas dengan gelak tawa
para mahasiswa. Hehe..
Saturday, 29 November 2014
Thursday, 20 November 2014
Jangan Pulang Sebelum Menang
Alkisah, Julius Caesar. Sang
panglima perang kerajaan Romawi yang legendaris, mendapat tugas untuk merebut
dan menduduki kerajaan Inggris, Kerajaan Britania Raya, dalam program ekspansi
ke benua Eropa dan Afika. Pada saat itu kerajaan Inggris sangat kuat dan
disegani.
Semua Terjadi karena Suatu Alasan
“Aku ingin
menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memeiliki
meidal kemampuan. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun,
sesuatu terjadilah”, urai Frank Slazak seorang warga negara Amerika Serikat,
memulai kisahnya sebagaimana dikutip oleh Muhammaf Rahardian dalam sebuah
artikelnya.
Rejeki Tak Terduga
Alkisah ada seorang perempuan tua
yang sangat kuat beribadah. Pekerjaannya sehari-hari adalah membuat tempe dan
menjualnya di pasar. Ini merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk
membiayai hidup.
Kala Institusi Bertanya
Kala
Institusi Bertanya
Hari baru tampak bulan telah berlayar jauh
Bersimpuh bisu menatap seantero cakrawala lesu
Yang duduk termangu berbantalkan suasana negeriku
Sayap garuda kian layu terlahap ganas kudeta kutu-kutu
Para pengumbar dosa, penyembah harta dan nafsu
Makhluk hina tak tahu malu
Apa Lagi yang Kau Tunggu
Apa Lagi yang Kau Tunggu
Lihat,
angguk langkahnya semakin jauh melambung
Meradang
kental menggerogoti isi jantung
Dengar,
lagu biadabnya bermanis muka di depan mata
Lalu
di belakang dia bercumbu dengan dustanya
Koruptor
jahanam membuat tangis rakyat merana,
Membuat
sengsara, penderitaan dimana-mana
Tikus
jalang bermandikan kolam madu
Terkutuk
kau, pulang saja ke neraka
Thursday, 6 November 2014
Tiga dalam Tiga
Hari ini sore menjelang malam,
Ku adu jari di atas keyboard kusam
Mulai menuangkan apa yang terlintas
Dari pada hanya mengenang ketika di tilang
polisi lalu lintas. :D
Oktober yang
berlalu, November yang menjemput. Kalau umur kita tak beda jauh mungkin anda
masih ingat lagu band Radja kira kira seperti ini:
“Namun Oktober
November kita saling bertengkar, akhir Desember kita berpisah...” Yap..lirik
lagunya cukup kreatif , dimana menceritakan kisah cinta seseorang pemuda mulai
dari perkenalan dengan "si doi" pada bulan Januari sampai akhirnya
berpisah pada akhir Desember. Untungnya hal itu tak terjadi pada saya. Hehe..
(jombloo yah..) Saya rasa masih dipertanyakan.
Monday, 27 October 2014
Stupid Poem
Berikut adalah salah satu puisi yang sempat saya buat sewaktu SMA. Kalau tak salah ingat, ini sempat saya bacakan di depan kelas saat tugas Bahasa Indonesia kelas dua belas kemarin. Puisinya mungkin masih terbilang alay, labil dan sok puitis gitu. hehe... makumlah. Sebetulnya sudah banyak corat coret seperti sajak, puisi, lagu dan lainnya yang sempat saya buat tapi entahlah lupa dimana menaruhnya mungkin telah hilang di telan alam. kita tunggu tanggal mainnya sob,.. hehe. langsung aja semoga tidak muntah..
Friday, 17 October 2014
Aku, Kamu, Kita dan PLN.
Assalamualaikum wr. Wb.
Selamat datang di blog saya yang sederhana ini.
Setelah lama menunggu waktu yang tepat untuk menulis lagi karena padatnya
perkuliahan sebagai mahasiswa tingkat satu, akhirnya ketemu juga kesempatan yang
memungkinkan untuk kembali kembali nge-blog. Yah... Pada postingan kali ini
saya mecoba menuliskan artikel yang saya ikut sertakan dalam Lomba Blog “IdeKU Untuk PLN”.
Saya dilahirkan di kota kecil bernama Bulukumba, Sulawesi Selatan 18 tahun silam. Namun masa kecil saya sekitar lima belas tahun, saya
habiskan di desa parabu, Baras, Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Sebuah daerah
transmigrasi yang masih terbilang cukup teringgal saat itu. Di desa kami listrik
masih belum masuk. Para warga hanya berinisiatif menggunakan mesin genset berbahan
bakar solar sebagai sumber listrik untuk disambungkan ke rumah-rumah sebagai penerangan
di malam hari. Tentunya dengan biaya bulanan yang cukup mahal dan pemadaman
listrik tiba-tiba sangat sering terjadi. Sehingga tak semua warga dapat
mendapatkan listrik yang cukup.
Masih teringat jelas ketika masa-masa SD, banyak
momen-momen yang sulit dilupakan sampai saat ini. Misalnya saja ketika listrik
mati tiba-tiba, kami sekeluarga hanya menggunakan lampu teplok ataupun lentera sebagai alternatif pilihan.
Tak jarang ketika terbangun di pagi hari wajah menghitam bagai tentara di medan
perang. :D. Atau ketika harus berjalan kaki di malam hari, tanpa lampu jalan
tanpa sinaran bulan suasana begitu mencekam. Seiring berjalannya waktu, desa pun
mulai berkembang. Sempat menggunakan PLTA skala kecil namun hasilnya hanya
dirasakan beberapa minggu saja. Ketika menginjak usia remaja, ayah mulai
membeli generator berbahan bakar bensin sebagai sumber listrik di rumah. Namun saya rasa ini masih kurang bermanfaat lebih. Setelah
akhirnya kembali ke kampung halaman untuk melanjutkan sekolah SMA, semua begitu
berbeda. Di sini listrik tidak hanya saya rasakan ketika malam hari saja, tapi
24 jam. Saya dapat menonton televisi kapanpun, tak ada lagi wajah yang hitam di
pagi hari, dan pemadaman listrik sudah sangat jarang terjadi.
Dan di penghujung tahun 2014 ini saya telah
menginjakkan kaki di bangku kuliah di
kota Bandung. Saya pikir di era globalisasi ini PLN telah banyak melakukan inovasi
dan perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu, saya berharap Pemerintah, PLN,
dan segenap Badan yang terkait dapat
mengolah SDA dan SDM yang ada secara maksimal. Mengingat negera kita adalah
negara yang memili sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang
tak kalah dengan milik asing. Sehingga kedepannya, listrik dan
kebermanfaatannya dapat pula di rasakan oleh masyarakat di daerah-daerah terpencil ataupun
pulau-pulau terluar sekalipun. Aamiin.
Apa-apa saja ideku untuk PLN ?
Sebelum menjawabnya, saya akan mengutarakan terlebih
dahulu tentang PLN.
PLN
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua
aspek kelistrikan
yang ada di Indonesia.vPLN
memiliki sejarah yang cukup panjang dimulai dari era penjajahan sampai
kemeredekaan. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19,
ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan
sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak
perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga
listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan
berdirinya perusahaan swasta lainnya. Setelah diproklamirkannya
kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan
listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu
diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah
Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu
kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah
sebesar 157,5 MW. Seiring dengan kebijakan Pemerintah
yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis
penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan
Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam
menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.Visi :Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi :
- Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
- Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
- Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
- ketidakseimbangan antara penyediaan listrik dengan kebutuhan listrik.
- ketersediaan energi primer PLN yang harus kalah bersaing dengan kepentingan ekspor energi keluar negeri seperti pasokan batu bara.
- Subsidi yang terus membengkak. Selisih antara harga produksi dan harga jual energi listrik adalah penyebab utama. Harga produksi membengkak karena sebagian besar energi listrik dibangkitkan dengan BBM yang mahal serta tidak efisiennya sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi.
- kondisi geografis negara kita yang terdiri dari banyak pulau. Kondisi banyak pulau merupakan kondisi unik yang tidak bisa dibandingkan dengan negara lain sehingga agak susah melakukan benchmark apakah sistem kita sudah efisien atau belum.
Untuk itu beberapa ide yang saya ingin kemukakan di antaranya adalah :
Inovasi Sumber Energi
Inovasi tentunya menjadi harga mutlak.
Menurut saya disini PLN dapat bekerja sama dengan pemerintah dan pihak-pihak
terkait untuk terus berinovasi melakukan
penelitian, menciptakan sumber energi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan
terbaharukan pastinya. Kita dapat mencontoh ke negara-negara di kawasan Asia
misalnya saja Singapura dan Jepang.
Kita bisa menggunakan Limbah atau
sampah sebagai sumber energi listrik yang setidaknya dapat ikut menyumbangkan kebutuhan listrik nasional. Limbah ini dapat
kita ambil dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, pertanian, perkebunan, dll. Atau misalnya
Negeri Sakura yang membuat inovasi menghadirkan pembangkit listrik tenaga
manusia. Dimana melalui sebuah alat, pijakan kaki manusia yang berlalu lalang
dapat di ubah menjadi tengangan listrik. Nah disinilah bagaimana peran PLN
untuk mewadahi SDM yang ada untuk terus berinovasi atau setidaknya dapat
memodifikasi inovasi sumber energi yang ada, khususnya yang murah ramah
lingkungan dan terbaharukan. Sehingga dapat mengurangi anggaran listrik nasional dan
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat tereduksi secara perlahan.
Sistem Kelistrikan yang lebih Baik
Tak hanya Sumber energi, inovasi di
bidang teknologi ataupun sistem kelilistrikan harus dapat terus di kembangkan.
Sperti sekarang misalnya PLN yang mencanangkan Listrik Pintar, tentunya ini
adalah langkah awal yang baik agar konsumen lebih bijak menggunakan listrik.
Tidak menutup kemungkinan inovasi dapat terus bertambah, misalnya:
- Pembuatan teknologi yang mampu mengatasi pencurian- pencurian listrik yang terjadi di masyarakat.
- Peningkatan mutu KWH meteran listrik untuk sistem pulsa, mengingat sistem pulsa ini terlalu canggih dan KWH meteran terlalu sensitive.
- Pengadaan kompetisi dan pemberian penghargaan bagi generasi muda kita untuk mencipatakan teknologi kelistrikan yang bermanfaaat untuk jangka panjang. Mengingat banyaknya Perguruan Tinggi di nusantara yang mampu menghasilkan insinyur-insyinyur di bidang kelistrikan yang kompeten.
- Gerakan hemat energi melaui media telekomunikasi, media cetak dan media sosial yang inovatif. Hemat energi di sini maksudnya tidak lagi identik dengan bekerja dalam kegelapan, pengurangan produktivitas dan ketidaknyamanan.
- insentif bagi konsumen yang melakukan penghematan dan produsen yang menjual peralatan hemat energi.
Sembari terus
berinovasi, PLN harus mampu mengoptimalkan sumber energi yang ada. Kita sebut saja
misalnya PLTA dan PLTS.
- · Peningkatan dan perluasan pembangunan PLTA
Mengingat daerah di Indonesia memilki wilayah perairan yang sangat luas tentu sangat banyak daerah yang
berpotensi sebagai tempat pembangunan PLTA namun kenyataanya pemerataan
pembangunan PLTA belum mampu terealisasikan sepenunya.
Maksud dari perluasan dan pembangunan PLTA ini adalah
untuk mengantisipasi kekurangan pasokan listrik yang terjadi karena
faktor-faktor tertentu, terutama di daerah terpencil atau di desa-desa.
Pembangunan dan perluasan PLTA juga bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan
pasokan listrik.
- · Peningkatan perluasan pembangunan PLTS
Nah, tujuan
dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini untuk
mengantisipasi kekurangan pasokan listrik apabila saat musim kemarau tiba dimana kapasitas PLTA mulai berkurang. Mengingat Indonesia berdekatan
dengan garis khatulistiwa tentu pembangunan PLTS sangat berpotensi apalagi
bekerja berkesinambungan dengan PLTA. Apabila PLTA
menjadi sumber utama di suatu daerah, PLTS juga dapat menjadi tenagakelistrikan
Nasional.
Website yang Multifungsi
Situs web
disini maksudnya yaitu sebuah situs
web yang tak hanya digunakan sebagai media transaksi online, tapi juga dapat
meningkatkan daya tarik pelanggan. Sebagai Perusahaan besar, menurut saya PLN
pasti mampu menciptakan situs web yang dimaksudkan tersebut. Situs dengan
sistem informasi yang memadai dan desain yang inovatif ditujukan kepada seluruh konsumen
PLN, karena tak jarang banyak konsumen yang ingin menyalurkan aspirasinya
kepada PLN dengan tujuan peningkatan kualitas PLN namun, tidak atau kurang
mengetahui dimana tempat semestinya untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
Untuknya itu diperlukan sebuah alamat web yang dapat diakses dengan mudah dan mampu memenuhi hasrat konsumen.
Perlunya peningkatan kualitas pelayanan dari PLN sendiri
Untuk ide yang terakhir mungkin bagaimana pelayanan PLN di Pusat ataupun semua cabang yang ada dapat lebih di tingkatkan lagi. Maksudnya disini, petugas dari PLN perlu menghandle keadaan teknis maupun non teknis, mendengarkan keluhan-keluhan dari konsumen, agar tidak terjadi kesalahan teknis yang memungkinkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sehingga PLN dan masyarakat dapat bekerja berkesinambungan untuk masa depan bersama yang lebih baik lagi.
Saya kira cukup sekian ide yang bisa saya utarakan pada kesempatan kali ini, semoga Bermanfaat. Aamiiin.. :)
Sumber:
http://www.pln.co.id/blog/profil-perusahaan/
http://agguss.wordpress.com/2008/06/24/9-masalah-yang-dihadapi-pln/
http://www.tribunnews.com/tribunners/2014/06/13/inovasi-unik-jepang-listrik-tenaga-manusia-untuk-industri-kereta-api
Saturday, 11 October 2014
Masa
Begitu banyak kisah tentang masa
sekolah . Sama halnya kisah ini. Masa Putih merah, putih biru dan putih abu-abu
telah usai namun cerita di dalamnya mungkin takkan pernah hilang di
ingatan. Semua akan terangkul kembali
dikala sendiri gudah gelisah bercampur aduk, dan hanya sahabat yang kadangkala
membuat suasana kembali.
Lokasi: Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Bandung, West Java, Indonesia
Hari Raya Qurban
Assalamualaikum Wr. Wb.
Meskipun tulisan ini agak telat saya posting tapi tak apalah,..Hehe :D
Yah, hari ini minggu tanggal 5 Oktober 2014 bertepatan dengan hari raya qurban 11 Dzulhijjah 1435 Hijriah. Seluruh umat muslim di dunia melaksanakan sholat ied untuk memperingati hari raya setahun sekali ini. Begitu halnya di kota ini, yang notabene fashionnya selalu up to date dan ramai di kunjungi wisatawan di setiap liburnya. Meskipun sebagian besar masyarakat ada pula yang melaksanakannya di hari sabtu kemarin, toh ini sudah hal lumrah di Indonesia.
Lebaran tahun ini memang sudah jauh
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Aku dan puluhan bahkan ratusan anak
rantau lainnya mungkin merakan hal yang sama.Tak lagi bersama keluarga tercinta
ataupun kerabat dekat, tak ada hidangan favorit tersedia di meja ataupun THR
dari handai taulan. Tak banyak yang bisa kami lakukan sebagai penghuni asrama
empat lantai ini ataupun anak kos kosan. Tanah ini bukan milik kami bukan pula
orang tua kami kami hanya terdampar di pulau ini untuk merangkai cita-cita buat
masa depan. Beruntunglah mereka yang kampung halamanya masih berada di pulau
Jawa bisa balik sehari sebelumnya atapun yang masih memiliki sanak famili di
kota ini setidaknya ada pengobat rasa jenuh dari padatnya perkuliahan. Malam
Takbiran hanya berdiam diri di depan komputer jinjing tak ada haluan,
menghubungi sahabat masa sekolah dan sanak keluarga melalui telepon atau sosial
media sekiranya cukup jadi penghibur, pengusir segenap kegalauan yang hadir.
Ringing alarm berbunyi ku buka
mata bergegas mebersihkan diri lalu berangkat ke tanah lapang parkiran dekat Fakultas
Industri kreatif untuk melaksanakan sholat sunnah muakkad ini. Sebagai anak
rantauan dari kota kecil yang bernama Bulukumba, tentu pulang ke kampung
sangatlah saya inginkan namun itu sangguh tak memungkinkan. Libur tiga hari
takan cukup untuk bersua tanah kelahiran,
belum lagi bayang-bayang tugas terus menganggu. Ingin rasanya jalan-jalan ke
kediaman sahabat dan sepupu yang ada di tengah kota namun sekali lagi kendaraan
tak memungkinkan. Mungkin kalau ada bintang jatuh di tengah hari ini tetap saja
membosankan. Hahaaa...
Seusai Khatib mengucapkan salam
penutup inginnya langsung bisa beranjak ke rumah teman atau siapalah itu
sekedar menyatap makanan khas idul adha dengan segala embel-embelnya. Tapi toh
itu Cuma angan-angan belaka. Bersama berapa orang teman dari pulau Sumatera
kami melangkahkan kaki mencari makanan seadanya untuk mengisi kekosongan perut.
Tentu banyak warung makan yang tutup, meskipun harus berjalan sekitar satu kilometer
akhirnya ketemu juga warung makan yang pas buat badget, murah meriah memang
asyik. Tak ada yang menarik untuk di simak, hanya berjalan pulang ke asrama melewati
areal masjid kampus sambil melihat- melihat belasan sapi-sapi qurban bohai siap
potong. Sempat berpikir andai setiap penghuni asrama dapat satu porsi daging
qurban ya.hehehe...Yah memang sehari sebelumnya salah seorang teman dari
Makassar sempat memanggil untuk ke rumah kontrakannya untuk berziarah setelah
shalat ied, katanya kebetulan ada orang tua teman sekontrakan yang datang.
Tentu saya dengan berbesar hati mengiyakan dan dalam hati berharap bisa menikmati masakan khas Sulawesi (buras,
leges, opor ayam, es buah, DeElEl.). Tapi hingga saat ini kawan yang ingin saya
temani ke sana belum juga memberi kabar, berjalan sendiri tentu takkan
mengasyikan.
Suasana asrama begitu sepi
layaknya tertidur hati yang mati.(mirip lirik lagu..) Para penghuni asrama yang
tersisa tinggal berapa ekor dan dapat dihitung jari. Semua gedung mungkin tak
jauh berbeda suasananya begitu pula gedung 5, tempatku bernaung dan berbaring
untuk setahun ke depan. Kamar jadi teman terbaik saat ini. Yah, disudutnya yang
mulai kusam kusandarkan sedikit letih untuk sekedar menuangkan pikiran serta
perasaan yang terlintas di catatan bodoh ini. Kunikmati kesunyian pagi ini, sesekali
kulirik layar android menanti pemberitahuan masuk berharap itu dari teman yang
akan mengajak untuk berziarah siapapun dan kemanapun itu.....
Ting tong, !!.. Akhirnya
notifikasi Line dari sahabat yang ditunggu-tinggu datang jua,.. Alhamdulillah, berjalan sekitar lima belas menit akhirnya
sampai juga di kontrakan teman, meskipun hari ini sederhana tapi nilai
kebersamaannya jauh lebih berarti bersama sahabat-sahabat Sulawesi.. ;), Semoga
ini awal yang baik untuk ke depannya. Aamiin.
Selamat Datang Kembali
Asslamualaikum Wr. Wb.
Menulis kembali, mungkin dua buah kata yang tepat untuk
menggambarkan suasana malam ini.
Entahlah, mungkin ini hanya kumpulan catatan bodoh tapi ..ah sudahlah. Yah.... Blog ini
sudah cukup lama saya buat sekitar awal
naik kelas sebelas SMA. Namun hanya sempat menghasilkan dua postingan
selanjutnya sudah tak terurus lagi. Mungkin karena saat itu sudah malas buat menulis dan serba acuh.haha..Dan entah mengapa hasrat menulis itu datang dan
kiranya blog inilah tempat pelampiasan yang tepat. Hehe.
Sebelumnya perkenalkan dulu nama lengkap saya Muh.
Aprizal A, teman- teman kerab memanggil Aprizal, Ical atau Apri’. Terserahlah
asal mereka senang.hehe. Saya lahir di sebuah Kota Kabupaten bagian selatan Sulawesi bernama Bulukumba.
Ngga tau itu di mana? Coba aja deh cek Google Maps, Alhamdulilah masih ada ko’
, letaknya ngga terlalu jauh dari kota Makassar. Kalau di tanya masalah
karakter, karakter saya biasa-biasa saja, pribadi yang lebih banyak diam,
menyukai humor dan terlihat santai.(kata
teman di sekolah). Karakter melankolis lebih tepatnya. Saya termasuk tipe
perasa meskipun itu tak perlu di ungkapkan, tak ingin menyinggung perasaan
teman kala bercakap tapi khilaf pasti sering muncul di setiap candaan bersama
mereka.
Hmm.. Apalagi yah?..Oh ia saya pikir saya
orang yang baik di lingkungan pergaulan dan kata teman-teman memang saya baik.
hehe
Saat ini saya sedang menempuh
pendidikan tingkat pertama S1 Teknik
Teleomunikasi di Universitas Telkom atau lebih sering disebut Telkom
university, Bandung. Mengapa saya kuliah di sini? Yah, keputusan untuk kuliah
disini tidak mudah. Sebenarnya saya
sudah di terima lewat jalur tulis SBMPTN jurusan teknik elektro di salah satu
Universitas di kota Makassar Sebut saja “si Merah”. Meskipun ini pilihan kedua,
saya sangat bersyukur untuk itu, mungkin memang sudah jalannya jika “si Gajah”
belum memilih saya di pilihan pertama. Setelah mempertimbangkan banyak hal dan
masukan dari orang-orang terdekat yang pernuh dengan kontroversi akhirnya saya
memilih tempat ini. Sebab saya pikir kampus ini merupakan salah satu
universitas swasta terbaik milik Indonesia yang tentunya mampu bersaing dengan
kampus-kampus negeri lainnya. Selain itu motivasi dan inspirasi dari
kakak-kakak sulawesi yang telah berprestasi di tanah jawa inilah yang
membulatkan tekad saya untuk merantau. Hehe...
Kembali ke blog......
Oh ia waktu pertama kali loggin, blog
ini sudah sangat usang banyak sarang laba-labanya. Mulai dari templatenya yang
tak enak di pandang, widged-widgednya menumpuk tak karuan, dan postingannya
yang sudah dua tahun tak ada pengunjung..haha... Dan saya pikir dari pada menghabiskan waktu
bermalas-malasan di waktu senggang lebih
baik kembali menulis di blog ini.Tulisan-tulisan yang saya buat di blog ini
mungkin masih rancu dan perlu banyak perbaikan. Saya memang bukan ahli ataupun
awam yang terlatih, saya hanya mencoba
menuangkan apa yang ada di pikiran dalam corat-coret blog ini. Sehingga
jika telah sukses nanti saya dapat melihat kembali setiap kisah yang sempat
terabadikan dalam blog ini. InsyaAllah Aamiin... ;)
Subscribe to:
Comments (Atom)




